Kamis, 16 Januari 2014

Angpo....

Dahulu di jaman SD... jika aku ingin meminta uang jajan sama bapak, bapak pasti bilang "minta sama mamamu... bapak tidak pegang uang", dan diriku segera ke mama dan mama pasti memberikan 100 rupiah... jaman SD uang 100 rupiah sangat bernilai... aku cukup puas berbelanja dengan uang itu, aku sudah bisa membeli gorengan, manisan dan es lilin..... ^^

Di jaman SMP... jika aku meminta uang jajan sama bapak, bapak pasti bilang "minta sama mamamu, bapak tidak pegang uang....", dan lagi2 diriku meminta ke mama dan mama biasanya ngasih uang 1000an ato bilang "mama lagi gak ada uang, sabar yach, uangnya untuk kakak2mu sekolah"... dan jika beruntung aku dapat uang 1000, di jaman SMP kelas 1ku uang seribu sudah bisa membeli semangkok bakso, tapi itu gak bertahan lama, tiba2 semangkok bakso berubah harga menjadi 1500, 1700, dan lalu 2000 rupiah..., waktu itu bakso menjadi makanan yang sangat special bagiku karena beruntung sekali jika dalam sebulan aku bisa menikmatinya dan tiba2 bakso menjadi makanan favoritku ^^... jadi uang 1000an tadi hanya bisa aku gunakan jajan untuk es tong2, kerupuk ubi, dan beberapa gorengan.
Di jaman SMU.... aku jarang lagi meminta uang sama bapak, karena beberapa kakak2ku sudah bekerja, tiap bulan aku selalu di beri "jatah" uang jajan 10.000an, di tambah jatah dari sepupuku yang tinggal di rumah yang dengan sangat baik hati selalu memberiku uang 25.000an atau 50.000an..., Uang itu tidak aku gunakan untuk jajan saja, tapi aku gunakan juga untuk membeli keperluan sekolahku, biasanya jajan di jaman SMUku adalah sarapan pagi (sekolah jauh dari rumah maka sarapnnya di sekolah hehehehe....), camilan atau bakso di siang hari, dan minuman jika pulang sekolah sembari menunggu bis sekolah. uang "jatah" itu sebagian aku tabung pula.....

Ketika aku kuliah aku tidak meminta uang jajan lagi, tapi bapak dan mama otomatis langsung mengirim uang plus sekarton makanan  untuk jatah sebulan, karena aku berdua dengan kakakku, maka uang kiriman itu kami bagi berdua, kami mengaturnya untuk pengeluaran listrik, air, ongkos pete2, keperluan kuliah dan telpon.... kadang2 uang yang dikirimkan tidak mencukupi untuk kami berdua tapi dengan memanfaatkan ilmu akutansi ^^, maka uang tersebut, kami atur agar cukup tidak cukup harus di cukupkan, kadang pula uang yang dikirimkan bapak dan mama (jika mereka agak longgar) dikirim sedikit lebih dari biasanya, sehingga kelebihan itu bisa kami manfaatkan untuk keperluan yang lain ato untuk sekedar menikmati bakso (yg mnjadi makanan favku ^^), di perantauan saat itu.........

Di jaman selepas kuliah, dan pontang panting mencari kerja, aku tidak meminta uang lagi kepada bapak dan mama, semua kakak2ku  berbaik hati memberi uang, dan uang pemberiannya itu aku gunakan untuk mencari kerja dan kerja....

Di jaman sekarang disaat aku sudah berpenghasilan...., otomotis tidak ada lagi acara meminta uang, sekarang berubah manjadi tempat dimintai uang^^, oleh ponakan2... aku menunggu dimintai oleh bapak dan mama... tapi sampai sekarang mereka tidak pernah "meminta"..., dan sebagai anak, seharusnya aku mengerti... meski tidak di minta.... aku wajib memberi kepada mereka... kalau di hitung2, mulai dari jaman dahulu sampai sekarang betapa banyak uang orangtua yang aku keluarkan, dan sepatutnyalah aku berterimakasih kepada mereka.... 
dan kejadian kemarin, bapak yang baru saja pulang dari sulteng tempatnya bekerja, di mintai uang oleh cucu2nya... katanya angpo..., iseng2 diriku juga meminta (sambil bercanda), dan uang 100.000an keluar dari dompet bapak untuk diriku....., dalam hati aku berkata.. "bahkan sampai sekarangpun jika aku meminta, mereka tetap memberi, padahal aku sudah memiliki sendiri, sungguh luar biasa kasih sayang kedua orangtua, dan ini kali pertama aku meminta uang kepada bapak (meski hanya candaan) beliau tidak mengatakan : minta sama mamamu, bapak tidak pegang uang..... " :')......, terimakasih bapak, mama....................... ^^   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar