Jumat, 30 Mei 2014

My Trip My Adventure in Toraja..........

"Bro ada rencananya ana2 mau brangkat ke toraja hari jumat sore, minggu depan.... mau kah ikut....?", pembicaraan itu dibuka oleh teman seruangan.... akupun menyambut dengan antusias, dan mulailah email antara rekan-rekan kerja yang berisi mengenai rencana ke toraja di bicarakan, dan disepakati hari selasa akan dilakukan meeting kecil-kecilan untuk persiapan itu

Maka di sepakatilah yang berangkat pada hari H : saya, Zaqqi, Yani + dua orang anaknya, Sabil, Sulfian, Muslimin, Itto, Nanni dan Mila... kami berencana menggunakan dua mobil, dan berangkat jam 4 sore selepas kami pulang kerja, dan tiba di rumah yani (orang tua yani merantau di toraja)

Jumat sore, Pukul 16.00
Aku menunggu di rumah untuk di jemput rekan kerja, awalnya kami janjian jam 4 sore, tapi karena sesuatu dan lain hal maka kami berangkat di pukul 16.15 dan langsung menuju ke wawondula untuk menjemput yani dan anak2nya... sementara mobil yang satunya menunggu di pertigaan wawondula.... dan akhirnya pukul 16.45 kamipun berangkat... sejam kemudian kami tiba di malili dan sholat magrib di rumah mila (mila org malili), setelah itu kami singgah di waarung sebentar untuk mengisi perut...
Lewat dari desa Tarengge kami di sambut hujan yang cukup lebat...., pukul 11an malam jalanan mulai menanjak yang menandakan bahwa kami telah mulai masuk jalanan menuju toraja, karena hujan yang cukup deras masih turun... maka kendaraan kami melaju pelan saja mengingat kanan kiri kami ada jurang atau tebing... dan akhirnya pukul 1.30 malam kami tiba di toraja tepatnya di kota Rantepao dengan selamat dan masih tetap disambut dengan hujan yang deras... orang tua Yani menyambut kami dengan pisang goreng dan teh hangat yang lumayan membuat tubuh menghangat...... dan saatnya istirahat

Sabtu pagi, Pukul 05.00
Hawa toraja lumayan dingin dikarenakan toraja terletak di dataran tinggi, selepas sholat subuh aku, nanni, dan itto keluar rumah dan iseng menyusuri jalan2 di dekat rmh yani, hujan semalam masih berbekas dan membuat hawa toraja semakin dingin... tapi itu tdk menjadi penghalang untuk sekedar menyusuri jalan2 di kota itu... akhirnya aku, itto dan nanni menemukan spot foto yang kerenn... klik sana sini, akhirnya bbm berbunyi yang mengingatkan agar segera pulang untuk sarapan dan memulai lagi perjalanan... sehabis sarapan kami di larang dulu oleh yani untuk mandi pagi... karena tujuan awal kita adalah gunung Singki yang masih ada di dalam kota rantepao... ktanya nanti lumayan berkeringat kalau dari sana.... dan benar adanya... untuk mencapai puncak gunung kami harus melewati tangga yang lumayan banyak dan membuat keringat bercucuran (apalagi saya yang ahkir2 ini tidak pernah olahraga lagi ^_^).. tetapi kelelahan itu terbayar dengan panorama dari atas gunung tersebut.... hanya bisa mengucap kata Subahanallah....., selepas dari gunung singki kami kembali kerumah dan mandi... pukul 10.00 kami bersiap untuk berangkat ke tempat kunjungan yang ke dua yaitu batutimonga... kami berangkat ke sana tanpa map dan tanpa guidetour... dengan bermodal tanya sana tanya sini, kamipun melanjutkan perjalanan, dan ternyata jalanan menuju batutumonga sangat berkelok-kelok dan mendaki di tambah kondisi jalan yang rusak serta jalanan yang sangat sempit... setengah jalan kami tempuh dengan sedikit memaksakan kendaraan dan akhirnya kendaraan memberitahukan kami bahwa "mereka" sdh tdk mampu unk melanjtukan perjalanan... dengan kecewa yang sangat kamipun meninggalkan lokasi dan berjanji dalam hati suatu saat akan kembali kesana (masih penasarannnn hiksss)... dan untuk mengobati rasa kecewa kamipun singgah di perjalanan untuk mengambil gambar yang memang lumayan indah.... pukul 12.30 kami sudah berada di kota rantepao lagi, kami makan dan sholat kemudian melanjutkan perjalanan ke makale.... pukul 14.00 kami sudah di makale kunjungan pertama kami adalah rumah teman kuliahku yang memang sudah 12 thn tidak ketemu, dari sana kami bertolak ke pusat kota makale melihat kolam besar yang menjadi maskot kota itu... karena matahari masih lumayan terik maka kamipun berangkat ke lemo, kami tiba di lemo pukul 15.30... Lemo adalah salah satu situs penguburan traditional di toraja dimana mayat di masukkan di liang batu..., Lemo membayar kekecewaan kami setelah tadi tidak sampai di batutimungo.... setelah klik sana klik sini... kamipun mengucapkan selamat tinggal kepada Lemo, hampir malam kami tiba di rumah yani..., mandi, makan malam, dan kembali malam harinya kami menyusuri jalan-jalan di kota rantepao untuk sekedar melihat2... pukul 23 kurang kami keambali ke rumah dan beristirahat...

Minggu pagi, Pukul 04.30...
Setelah melakukan sholat, sarapan, dan mandi rencana kami berubah... awalnya kami berencana melakukan wisata pasar dan kembali ke rumah... dan ternyata kami bersepakat untuk ngepacking semua barang dan tidak kembali lagi ke rumah.... jadi pagi itu kami ngepacing semua barang dan bersipa-siap untuk melakukan perjalanan selanjutnya... setelah kami berpamitan ke ibu yani..., kami melanjutkan perjalanan ke kete'kesuk tetapi sebelum ke sana mobil yang kutumpangi mampir sebentar di pasar traditional, dan di sanalah aku menemukan terong belanda, aneka bawang, kue khas toraja yang harganya relatif lebih murah di banding dengan di srko.... dan setelah itu berangkatlah kami menuju ke kete'kesuk... kete'kesuk sama dengan lemo, tetapi kete'kesuk di lengkapi dengan rumah-rumah adat toraja dalam jumlah yang lumayan banyak dan kuburuan batu yang lumayan menanjak....., setelah puas berkeliling akhirnya tiba saatnya kami kembali ke srko dengan berjuta perasaan senang, kami juga mampir di puncak jalan menuju ke toraja untuk makan siang dan tiba di srko setelah adzan isya berkumdang......
Perjalanan  kami memang hanya 2 hari... tetapi perjalanan itu bukan hanya dilihat dari seberapa lama waktunya, tetapi dilihat dari seberapa menyenangkaknnya perjalanan itu (nyontek kata-kata bang zabilll hehehehe...... ^^)

Dan ternyata Indonesia itu indah kawan,....!!!!!!

Mobil ke 1 menunggu di perempatan onedula

makan dooolloo sebelum lanjut perjalanan

Di sambut dengan teh hangat dan pisang goreng...... nyaaammmm ^^

hasil kabur d subuh hari hehehe....

BBM mengingatkan untuk kembali ke rumah wkwkwk

Jalan masuk menuju Singki

Tangga yg awalnya tdk terlalu curam

semakin lama semakin mendaki hiks

hampir puncak *penyakit takut ketinggian kambuhhhh.... 


Puncak 1

Puncak 2

Jalan ke batu timonga yang gagal hiks


Best Driver n best karnet hahahaha.....

sambil ngecek mobil tetap gaya

lapar karena shock hehehehe....

Jln ke makale

anak sahabatku yg 12 thn tdk ketemu

Kolam Makale

Lemo

Lg ngapain nek...????????

Yeeeeyyyyyy

Thanks to ibu yani yang sudah bersedia di repotkan

Kete'kesuk

Jln ke kuburan puncak dikete'kesuk

makan siang dolllo......

Dannnn akhirnya..... libur itu walaupun sebentar tapi menyenangkan


" dan jika kalian ingin mengenal temanmu lebih dalam dan sebenar-benarnya..., maka ajaklah mereka bepergian bersamamu....."





merantaulah, gapailah setinggi tinggi impianmu
bepergianlah, maka ada lima keutamaan untukmu
melipur duka dan memulai penghidupan baru
memperkaya budi, pergaulan yang terpuji
serta meluaskan ilmu......

dan tentu saja engkau akan "menemukan" teman-teman sejatimu

Jumat, 09 Mei 2014

Suatu sore di bawah pohon randu.....

Pagi seperti biasanya aku menyempatkan diri membuka sosmedku, dan mengintip beberapa blog teman yang suka aku kunjungi..., ada satu judul yang sangat menarik perhatianku...., iseng aku membuka dan membacanya... dan membenarkan tulisan itu..., tulisan yang diposting temanku itu adalah tulisan yang dia ambil juga dari sebuah blog.... dan aku berniat untuk membagikannya di blogku ini.... siapapun yang memiliki tulisan ini... aku ijin share untuk ku bagikan ke teman-teman pembaca blogku... dan terkhusus untuk diriku sendiri.........


Suatu sore yang indah, di bawah pohon randu yang berguguran daunnya. Sahabat kecil saya berceloteh. Seperti seekor burung sawah yang berisik sambil terbang terbirit-birit. Ini seperti khutbah pengajian. Dimana saya dan teman saya yang lain duduk bersila mendengarkan sabda-sabdanya. Kami bertiga berkumpul di tempat yang sama sejak bertahun-tahun.

Dia, perempuan seorang diri diantara kami bertiga. Bertengger di atas akar yang besar. Dengan gayanya yang mengatur, dia memberikan petuah kepada kami, laki-laki tentang perempuan. Seolah-olah dia sedang membocorkan rahasia besar kaumnya sendiri kepada lawan utamanya, laki-laki. Kuharap dia masih ingat kalau dia seorang perempuan.

"Kalian kaum laki-laki harus paham kunci ini. Perempuan itu benar-benar menyukai kepastian"

Sabdanya dimulai. Bila sudah begini, kami lebih baik diam. Tidak menyela satupun kalimatnya.

"Anak gadis mana yang mau dipermainkan, anak gadis mana yang mau digantungin. Cinta itu omong kosong tanpa kepastian"

Matanya menatap tajam ke arah kami sambil jari-jarinya mengacungkan ranting kecil. Bila sudah begini, kami harus memperhatikan.

"Kalian tahu? kepastian itu bukan soal masa depan kalian gemilang atau bukan, bukan soal uang kalian pasti banyak atau bukan, bukan soal itu. Tapi soal ini"

Ia menunjuk dadanya.

"Kalian tahu, perempuan itu benar-benar menyukai kepastian. Dan cuma satu aja yang perlu kalian pastikan"

Kami saling tatap. Kemudian melihatnya yang tersenyum memancing kami untuk memaksanya memberi tahu.

"Bahwa hatinya aman ditanganmu, bahwa kamu menjadikannya satu-satunya. Meski aku tahu mungkin itu agak bias karena kalian tentu memiliki hal lain. Setidaknya kalian harus memastikan bahwa kalian bertanggungjawab terhadap dirinya, terhadap perasaannya, terhadap hidupnya. Dan pertanggungjawaban itu tidak hanya soal dunia, tapi disaksikan Tuhan. Dan kepastian tertinggi itu dengan melibatkan Tuhan sebagai saksi, atas nama Tuhan kalian menjadikannya teman hidup di sini juga di sana"

Tangannya menunjuk ke langit. Dia diam sejenak.

"Kalian tahu, meski aku tomboy seperti ini. Dalam diriku ini tetaplah perempuan. Meskipun aku tahu kalian melihatku sangat kuat dan tegar, sangat mandiri. Aku merasa tetap membutuhkan sandaran, tempat dimana aku bisa merasa tenang. Ah susah sekali menjelaskannya, kalian bukan perempuan sih"

Dia sebal sendiri. Aku mengacungkan tangan.

"Ya, ada apa"

"Kira-kira apa yang harus kami lakukan kalau kami belum siap memberikan kepastian?",tanyaku.

Dia membetulkan posisi duduknya. Sambil mengacungkan ranting kayu ke depan mukaku.

"'jangan sekali-kali memberikan harapan, camkan itu"






"disalin dari blog MASGUN"




Kamis, 08 Mei 2014

Cinta by Faisaltoware



Tak henti kau berkata cinta,
Tak penat kau bertahan menunggu cinta,
Aku tak cemburu melihat kau seperti itu,
Mendengar setiap kata yang terujar penuh cinta itu,
Mencari cinta untuk kesenangan belaka,
Memberangus angkara dengan lembutnya kasih penuh cinta,

Tapi,
Aku takut,
Kau ukur segalanya dengan cinta,
Kau tampik logika dengan cinta,
Kau terpuruk oleh rayuan cinta,

Cinta,
Entah seperti apa bentukmu,
Kau membuat yang jahat bertekuk lutut,
Kau jadikan yang lumpuh semakin jatuh,

Cinta,
Entah apa yang kau punya sehingga kau begitu dipuja,
Entah apa yang kau inginkan dari jiwa yang tak tahu apa-apa ini,
Entahlah .......
Semakin aku masuk dalam duniamu wahai cinta
Semakin aku tak tahu maksud kehadiranmu,
Membahasakan lewat untaian seperti ini,
Memaknai setiap pengorbanan adalah lantaran cinta,
Memberi untuk cinta,
Mengasihi sebab cinta,
Memelas pada cinta,

Sebuah perasaankah kau cinta ?
Sebuah pradugakah kau cinta ?

Hai cinta,
Ijinkanlah aku menyapamu,
Perkenankanlah aku untuk sekedar mengerti arti hadirmu,
Agar aku tak salah memberi cinta,
Agar aku tak keliru mengartikan cinta,
Agar aku tak memaksakanmu menjadi pembeda diantara kami,
Agar aku tak lupa kepada siapa cinta ini ku tambatkan,
Agar aku tak tersesat di jalan cinta abadiku pada sang KHALIK....




"Sperti yang ditulis oleh Faisal to ware"

Senin, 05 Mei 2014

maumu yach maumu.....

Tidak bisa memaksakan kehendak.... 
yach klo itu maumu yach itulah maumu, 
dari dulu aku juga sudah mengetahui bahwa memang seperti itulah....  
maumu yach maumu
sedikit banyaknya aku telah belajar "mendewasakan" diriku
dari kesalahan-kesalahan yang telah aku buat
aku masih saja terus menyalahkan diriku...
padahal aku tau, bahwa bukan aku sepenuhnya berbuat kesalahan itu
maumu yach maumu...
aku bisa apa, aku tidk punya daya
maumu yach maumu....
tapi taukah kau...???, kau telah membuat hari-hariku terusik
kadang aku berdoa semoga aku bisa menghilangkan semuanya
yach... maumu yach maumu
ego itu, rasa itu, atau benci itu... 
benarkah telah tertanam di hatimu...
meski aku berusaha mencoba menjadi manusia yang lebih baik
tapi sepertinya kamu tidak mengerti itu
maumu yach maumu...
aku lelah...., 
mengejar bayang-bayang fatamorgana 
aku selalu sj merasa tertipu
kadang ada kadang tidak ada
maumu yach maumu
semoga kelak engkau bisa menemukan kehidupan yang lebih baik di tempat lain
karena mungkin hanya itu yang bisa membuat maumu tidak menjadi maumu....
dan akupun tidak berkubang dalam maumu 
yach..... maumu yach maumu.....




"mengedepankan logika ketika rasa mendominasi"