Senin, 29 Juli 2013

Berbagi itu...

Ramadhan memang sungguh indah, keindahan itu semakin bertambah dengan berbagi kepada saudara kita, sebelum awal memasuki ramadhan kemarin, kami pengurus IKM berkesempatan mengunjungi salah satu pondok pesantren hidayatullah yang berada di sekitar daerah sorowako, kamipun yang akhwatnya berkesempatan mengunjungi asrama putri pesantren tersebut, asrama putri mereka terletak di bukit kecil di belakang masjid pondok pesantren itu, sedikit mendaki untuk sampai d sana...^^, sesampainya kami di asrama putri, kamipun berkesempatan berbincang-bincang dengan penanggungjawab asrama... dan berkesempatan untuk melihat-lihat  kamar-kamar para akhwat yang mondok di sana, di kejauhan terlihat sebuah mushollah kecil sebagai tempat sholat berjamaah para santri putri sekaligus sebagai tempat mereka belajar, d samping asrama sebuah sungai mengalir dengan cukup deras, dan dari sanalah para santri mengambil air untuk kegiatan mereka sehari hari.... sebatang pohon besar tumbuh dengan sangat subur di dekat dapur umum mereka.... dari penanggung jawab asramanya, diriku mengetahui untuk urusan masak mereka punya jadwal secara bergantian dan dipastikan semua santri memiliki jadwal yang sma.... pada saat kami memasuki asrama putri, aku dan teman2 tercengang dengan kondisi tempat2 tidur mereka... dan dari situlah timbul ide unk kembali lagi ke pesantren ini unk sekedar menyumbangkan tempat tidur yang sedikit lebih baik bagi mereka.....

Rencana tersebut akhirnya terealisasi di bulan ramdhan,..... dan alhmadulillah kami bisa menyumbangkan beberapa buah kasur dan bantal serta pakaian-pakaian bekas yang masih layak pakai, pukul 9 pagi kami berkumpul di ats.... dan ngepacking barang-barang bawaan kami... pukul 10.00 sesuai jadwal yang telah di rencanakan kamipun berangkat menuju ke sana........


Packing2 sebelum berangkat

Narsis dl sebelum berangkat :)
Bongkar muatan, siap2 "mendaki" ke asrama putri ^^.... bisnya gak bisa ikut, jdi angkat kasur masing2 dech hehehe

tetap cantik dan full smile meski bawaanya bantal..... ^^

woiii keberatan nich....... ^_^
tetap semangat meski jalanan menanjak......
tiba di lokasi penyerahan (mushollah imut)
penyerahanpun di mulai
foto bareng pengurus asrama
sebelum naik ke asrama putri

di lokasi asrama putri
sembari menunggu para gadis2 bawa kasur ke asrama putri, bpk2 menyerahkan bantuan lain
sesaat sebelum pulang
 
Sayangnya gambar yang kami ambil di asrama putri sangat terbatas di samping karena gak ada yang mau jadi kamerawomen (hehehe), kami juga menghargai prifacy mereka yang nyantri di sana..... dan sekali lagi bahwa kehidupan menjadi sangat bersahaja walau dengan segala keterbatasan..........., dan sekali lagi bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita bersyukur.......




 "Ramadhan mubarak"

Senin, 22 Juli 2013

Jalang kote' ala diriku...... ^^

Jalang kote' adalah makanan khas sulawesi yang di kota lain biasa disebut pastel..., di bulan ramdhan kali ini entah mengapa diriku ketagihan makan jalang kote', sebagai menu berbuka puasa... padahal beberapa waktu yang lalu diriku sempat mendengar dari mbak Farah Queen ^^, bahwa gorengan dan yang pedis-pedis , tidak baik di komsumsi sebagai menu berbuka puasa karena merugikan kesahatan... tp entah mengapa diriku tetap saja ketagihan untuk membuat jalang kote' sebagai menu berbuka......

Di saban weekend selama ramadhan (dah 2 minggu berturut-turut) diriku membuat si jalang kote'.... dan sebagai campuran isiannya diriku ke pasar sendiri (hal yang jarang kulakukan hehehe) untuk mencari bahan-bahannya... nach diriku akan berbagi resep jalang kote' special ramadhanku...^^

Bahan isian :
1. 1/2 kg ubi jalar
2. 1/4 kg wortel
3. 1/4 kg udang (bisa diganti dengan ayam atau daging, untuk diriku di minggu pertama aku gunakan udang dan minggu ke 2 aku ganti dengan ayam)
4. 1/2 bagian mie telur
5. 3 batang daun bawang
6. 4 batang daun sop 

Bumbu Halus :
1. 8 siung bawang merah (atau sesuai selera)
2. 5 siung bawang putih
3. Merica secukupnya
4. Penyedap rasa sesuai selera

Bahan Kulit :
1. 1/2 kg terigu
2. 1/2 gelas minyak yang dipanaskan
3. Air hangat yang di campurkan garam secukupnya
4. Minyak untuk menggoreng

Cara membuat :
Kupas semua bahan isian dan potong-potong menjadi bentuk kotak2 (dadu2 tapi lebih kecil) dan sisihkan, kupas kulit udang dan cincang halus (jika menggunakan ayam, cincang ayamnya sampai halus), rendam mie sampai mie lunak dan sisihkan..., potong-potong halus daun bawang dan daun sop dan sisihkan, tumis bumbu halus kecuali penyedap rasa, jika aromanya sudah keluar masukkan udang dan wortel ke dalam tumisan bumbu tdi dan biarkan sampai wortel dan udang setengah matang, stelah wortel setengah matang masukkan ubi dan aduk tunggu sampai matang... setelah wortel dan ubi matang, masukkan mie, daun bawang dan daun sup... aduk sampai sebuah bahan tercampur rata tambahkan penyedap rasa, icip2... dan angkat... dan sisihkan...
Cara membuat kulit : masukkan terigu pada loyang yang lumayan besar, masak minyak sampai panas, stelah minyak panas, masukkan minyak tadi ke dalam terigu dan aduk2 sampai rata mengunakan sendok kayu..., masukkan sedikit demi sekit air yang sudah di campur dengan garam (banyaknya garam sesuai selera), uleni terigu sampai kalis dan tidak melengket lagi dengan menggunakan tangan.
Penyelesaian : ambil sedikit bahan kulit dan gilas dengan gilasan kue atau bisa juga menggunakan roll-an kue (aku menggunakan roll-an kue) sampai ketebalan 1,5 mm (atau bisa sesua selera), cetak kulit membentuk lingkaran dengan diameter 10 cm, lakukan sampai semua adonan kulit habis..., ambil satu lembar kulit dan tambahkan 1 sendok (bisa lebih atau kurang sesuai selera) bahan isian pada bagian tengah kulit... lipat kulit menjadi bentuk setengah lingkaran, dan pilin-pilin tepi kulit agar bahan isian tidak keluar, lakukan sampai bahan isian dan kulit habis.....panaskan minyak pada api sedang (sebanyak 1 liter atau sesuai selera), dan goreng jalang kote' kita sampai warna kuning kecoklatan..... dan jalang kote' kitapun jadi.... ;)

Jalang kote' yang siap di goreng
Anw jalang kote' di sulawesi biasanya di temani dengan saosnya (kami biasa menyebutnya lombok jalkot^^), so... untuk mlengkapi jalkot kita maka siapkan pula :
1. Cabe rawit merah sesuai selera
2. gula pasir sesuai selera
3. asam cuka sesuai selera
4. garam sesuai selera
5. bawang putih sesuai selera
6. 1 ssendok teh tepung maizena (larutkan bersama sedikit air)
7. 1/2 ltr air atau sesuai selera
Cara buat : blender cabe rawit dan bawang putih beserta air sampai halus, saring blenderan cabe tadi tambahkan gula, garam dan cuka, masak di atas api sedang.... stelah air cabe tadi mendidih tambahkan laruatan tepung maizena sambil terus di aduk-aduk sampai air cabe tadi mengental... angkat dan biarkan dingin....
 
dan jalang kote' kitapun jadi... ^^

So guys.... jalang kote ' dan pelengkapnya sudah siap ........................ ^^




"edisi lagi senang masak.... ^^"

Rabu, 17 Juli 2013

Kolaborasi Ramadhan dan hujan

Alhamdulillah,
Syukur atas segala Rahmat dan usia yang masih di beri sehingga di tahun ini diri masih di beri kesempatan untuk berjumpa dengan bulan suci ini... dimana siang menjadi bermiliard pahala dan malam menjadi luas mengangkasa menyambut doa2 orang2 mukmim..... insyaallah

Ramadhan di tahun ini di mulai di awal Juli.... ketika usiaku baru saja merangkak dan bergeser setahun lagi ^^ ketika diri menyadari sekali lagi bahwa jatah hidup semakin berkurang....


 Dan Sorowako adalah salah satu daerah yang tidak mengenal musim.... sepanjang tahun matahari selalu bersinar... hujanpun selalu turun di sepanjang tahun... suatu daerah yang sangat menyenangkan...., tetapi tiba-tiba di bulan ramadhan ini keadaan itu berubah total..... sepanjang Juli hujan kerap kali menghampiri.... bahkan matahari belum pernah lagi bersinar terang hingga di tanggal 17 Juli ini.... suatu peristiwa yang menjadi pertanyaan besar....., suatu keadaan yang membuat ibu-ibu semakin pusing tujuh keliling ^^, karena tumpukan pakaian2 basah menjadi pemandangan yang lumanyan mengganggu di tambah bau apek yang menyengat sungguh membuat ibu2 frustasi.... ^^, hujan di Ramadhan ini juga membuat beberapa saudara-saudara muslim menjadi selalu telat untuk menyantap sahur.... karena suara hujan seperti bernyanyi dan meninabobokan saja....^^, ditambah dingin yang benar-benar menggigit menggoda setiap orang untuk menarik selimut dan tidur sepuas-puasnya....hehehe....

Hujan di bulan Ramadhan ini juga berimbas ke diriku..., karena dingin yang luar biasa... diriku jadi malas untuk segera beranjak dan berkegiatan.... jadwal di pagi hariku (terutama di bulan Ramadhan) menjadi tidak beraturan, yang harusnya sudah siap2.... malah masih asyik duduk berselimut dan menampung air yang lumayan hangat unk digunakan mandi....^^, pakaiankupun berubah total.... alias penuh dengan tambahan...., nambah jaket dan juga jas hujan.... dan setiap pagi, siap tidak siap aku harus siap untuk menerobos sang hujan.... ^^

Menu berbuka berbuka puasa untuk sebagian orang pun berubah..., yang biasanya doyan yang dingin-dingin sekarang beralih mencari yang hangat-hanyat dan bisa menyegarkan... ^^

Tapi dari kesemuanya.... nikmat hujan di bulan Ramadhan semakin terasa... tidak ada rasa haus yang terlalu berlebih...., tidak ada rasa lapar yang juga kelewatan, keinginan untuk terus "bergerak" dan melakukan kegiatan semakin memuncak... agar sisa-sisa dingin menguap dan berganti dengan kehangatan tubuh yang terus bergerak.... semakin ingin terus melakukan ibadah... karena rasa sejuk dan nyaman dari cuaca dingin, dan karena salah satu doa yang makbul adalah doa disaat hujan..... dan... terima kasih.... atas nikmat hujan yang masih Engkau beri........




"menikmati hujan yang menjadi kakrib dengan sorowako.... ^_^"


Kenyataan.....

Di pungkiri bagaimanapun kenyataan tetaplah kenyataan
sekuat apapun kita mengelak dan menghindar kenyataan tetaplah kenyataan
kenyataan adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh sang pemilik Qada
kenyataan adalah hasil dari sesuatu yang biasanya kita lakukan sendiri
ada yang mensyukurinya dan adapula yang menyesalinya
tetapi sekali lagi kenyataan adalah kenyataan..... suatu hal yang sudah terjadi
tanpa pernah atau bisa kita rubah lagi....
terkadang manusia ingin merubah kenyataan itu
akibatnya ada yang merasakan manfaatnya dan ada pula yang merasa semakin terpuruk
tergantung dari kenyataan itu sendiri....
perlukah kita rubah atau tidak boleh kita merubahnya sama sekali
dan demi jiwa serta penyempurnaannya 
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan
sesungguhnya beruntunglah mereka yang mensucikan jiwa itu
dan merugilah mereka yang mengotorinya
semoga kenyataan membuat kita menjadi manusia yang selalu mensucikan jiwa kita






"menyadari satu kenyataan yang tidak bisa dirubah lagi"..... semoga mengerti...

Rabu, 10 Juli 2013

KETIADAAN... by Faisal To Ware

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM...
ALLAH..Sang Maha Meliputi semua materi, semua cahaya, semua energi, semua getaran, semua daya, semua gerak, semua pikiran, semua persepsi, semua kehendak, semua penglihatan, semua pendengaran, semua rasa, semua waktu, semua jarak, semua dimensi, semua ruang, semua dunia, semua akhirat, semua syurga, semua neraka, semua wujud, semua malaikat, semua makhluk, semua sifat, semua baik, semua buruk, semua senang, semua susah, semua bahagia, semua sedih, semua aksara, semua kata, semua kalimat, semua bunyi, semua hidup, semua mati, semua nafas, semua apa saja.., bahkan meliputi semua kesadaran...


RUANGAN yang merupakan realitas dari sebuah kalimat sederhana yang membawa kesadaran kita untuk menafikan segala sesuatu, LAA ILAHA...!. Ruang yang tidak ada apa-apa lagi disitu yang bisa kita nafikan (tiadakan). KOSONG..., HENING..., ABADI..., AL BATHIN..., ALIF LAM MIM..., NUN...
Masalahnya adalah, saat kita ingin menyadari kekosongan ini, kita dihadapkan pada banyak referensi yang tidak mudah untuk dimengerti. Kita digiring kepada pengetahuan-pengetahuan yang rumit. Semakin rumit ilmunya, maka itu dikatakan semakin hebat. Makanya untuk menemukan suasana kekosongan ini saja, kita juga berumit-rumit ria. Haruslah begini, haruslah begitu, haruslah begiti, haruslah begito, haruslah begita. Akhirnya kita jadi pusing sendiri...
Padahal siapapun juga, siapa saja, sebenarnya punya kesempatan yang sama untuk bisa menyadari adanya kekosongan abadi ini. Sesuatu yang tidak perlu dicari-cari dan dibayang-bayangkan. Wong kosong kok dicari dan dibayangkan?. Ya ndak bakalan ketemu. Sebenarnya kita tinggal DEKONSENTRASI..., KOSONG..., lalu tunjuk saja INI, selesai sudah...

Kalau ada yang masih bingung juga, maka sebuah teknik yang amat sederhana berikut barangkali bisa dijadikan sebagai alternatif cara yang patut dicoba. Yaitu teknik TIDAK MENGAKU. Ya..., tidak mengaku...!. . Jadilah tidak mengaku pintar, tidak mengaku hebat, tidak mengaku khusyu, tidak mengaku bisa, tidak mengaku tersiksa, tidak mengaku sedih, tidak mengaku hidup, tidak mengaku ada, tidak mengaku apa saja...
 bagaimana mau tidak mengaku kalau selama ini kita diajarkan untuk mengaku-ngaku. Ini milikku, ini tanganku, ini dadaku, ini hartaku, ini pintarku, ini bisaku, ini seribu pengakuanku... Dan semua pengakuan kita itu sudah karatan berada didalam ceruk-ceruk memori otak kita. Anehnya lagi, semakin kita tidak mengaku, malah sebaliknya pengakuan kita itu semakin pekat muncul didalam pikiran kita. Saat kita mengaku tidak hebat, maka yang muncul didalam pikiran kita malah kita yang hebat. Saat kita mengaku tidak sombong dan angkuh, maka yang muncul didalam pikiran kita malah saya sombong dan angkuh. Ya begitulah, kalau kita mencoba untuk tidak mengaku itu dengan pikiran kita. Untuk tidak mengaku itu, kita masuk kedalam alam memori pikiran kita. Bahwa untuk mengaku tidak hebat itu caranya begini dan begitu, untuk mengaku tidak sombong itu kita harus begini dan begitu. Hanya sekedar definisi-definisi saja kesemuanya itu.
Padahal sombong itu adalah rasa. Rasa sombong. Begitu juga dengan rasa-rasa yang lainnya, seperti rasa hebat, rasa angkuh, rasa bisa, rasa hidup, rasa kaya, rasa ada... Dan jadilah kita menjalankan rasa itu dalam setiap langkah kehidupan kita. Saat dada kita dilekati oleh rasa angkuh, maka kita akan menjalankan keseharian kita dengan rasa angkuh itu. Kepada siapa saja kita akan angkuh. Malah semakin lemah dan rendah orang lain yang ada dihadapan kita, maka rasa angkuh itu akan semakin kental dan pekat pula munculnya. Dan kita sangat-sangat terbiasa masuk dan terikat dengan rasa angkuh itu. Kita dililit oleh rasa angkuh itu, seperti lilitan seekor ’ular anakonda’ yang super besar. Kita terengah-engah seperti kesulitan bernafas. Semakin dalam kita masuk kedalam ruangan rasa angkuh itu, semakin sesak pula nafas kita. Malah sesak nafas kita itu akan lebih parah lagi kalau ada orang lain yang ’menggemai’ (menyentuh) rasa angkuh kita itu dengan rasa angkuh miliknya, yang menurut kita rasa angkuh dia jauh dibawah rasa angkuh kita. Sesak dan menyiksa sekali.

Sekarang cobalah iqra..., baca, amati rasa kita masing-masing dengan seksama. Saat aku dipalun oleh rasa angkuh, maka akan muncul rasa angkuhku. Aku di lilit oleh rasa angkuh. Aku diliputi oleh rasa angkuh, sehingga akupun jadi angkuh. Ooo..., lihatlah..., ada aku dan ada rasa angkuh. Dan alat untuk menangkap rasa angkuh itu adalah dadaku, bukan mataku, bukan telingaku, bukan lidahku, bukan pula kulitku. Sedangkan otakku hanyalah alat yang berguna untuk menyimpan memori rasa marah itu, sehingga rasa marah itu bisa dengan mudah mengalir kembali kedalam dadaku setiap saat.

Oleh sebab itu untuk memahami rasa itu, janganlah gunakan mata, telinga, lidah, dan kulit kita. Untuk itu gunakanlah Hati kita. Yap..., rasa angkuh dan sombong, rasa mengaku itu tadi, ternyata letaknya ada di Hati kita.

Ada aku dan ada Hatiku. Aku menjadi pengamat atas Hatiku. Aku menjadi terpisah dengan Hatiku. Tuh ada hatiku dibawahku. Aku berada diatas Hatiku, diatas semua rasa, ”balil insanu ’ala nafsihi bashirah”,(al Qiyamah 14).

Dan menakjubkan sekali..., begitu kita berhasil menjadi pengamat atas Hati kita dengan arif, kita seperti keluar dari Hati kita. Kita seperti berada diatas semua rasa kita. Seketika itu pula kita akan terbebas pula dari berbagai rasa pengakuan yang tadinya menyergap kita. Sebab aku ternyata adalah wujud yang tidak pernah mengaku apa-apa, karena aku memang tidak pernah terikat dengan berbagai bentuk pengakuan. Aku adalah wujud yang melampui semua rasa pengakuan. Aku adalah wujud yang semurni-murninya wujud, Ar Ruh.

Aku adalah wujud yang tidak terpengaruh oleh rasa senang maupun sedih. Aku adalah diri yang tidak terikat oleh rasa takut, rasa khawatir ataupun rasa tenang. Aku adalah wujud yang berada dalam ruang kekosongan dari segala pengakuan. Inilah makna Laa ilaha.. yang sebenarnya....

Akulah Ar Ruh yang sangat dekat dengan Tuhan, Sang Pemilikku. INI...

Kalau sudah begini, kita tinggal selangkah lagi saja untuk menjadi seorang yang bertauhid, seorang mukmin. Kita tinggal MEMANCAR mengarah ke INI. Lalu panggil Sang INI yang menyebut Diri-Nya dengan Nama ALLAH..., insyaALLAH..





"Nyalin kembali dari catatan yang dibagikan untukku di 2 thn lalu.... " thanks to yang udah bagi2 catatannya... walau mungkin msh dlm proses 'pencarian'...^^"

Kamis, 04 Juli 2013

Dan akhirnya rantaupun bertemu dalam satu muara

Biarkanlah hari terus berlari
tetaplah jadi manusia mulia, apapun yang terjadi
jaganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
karena tak ada yang abadi, semua kan datang dan pergi
jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati
janganlah pandang hina musuhmu, itu ujian tersendiri bagimu
takkan abadi segala suka serta lara
takkan kekal segala sengsara serta sejahtera

merantaulah, gapailah setinggi tinggi impianmu
bepergianlah, maka ada lima keutamaan untukmu
melipur duka dan memulai penghidupan baru
memperkaya budi, pergaulan yang terpuji
serta meluaskan ilmu......


Sepenggal kalimat di atas adalah pembuka dari buku yang baru selesai aku baca ini.... buku yang merupakan buku ketiga dari trilogi negri 5 menara....., buku ini menceritakan tentang perjalanan seorang anak manusia yang bernama alif, anak minang yang merantau ke pulau jawa dan nyantri di pondok pesantren modern gontor  (pondok madani) karena paksaan dari kedua orang tuanya...., awalnya alif tidak setuju dengan keinginan kedua orang tuanya karena dia ingin sekolah di smu umum seperti teman-temannya, tetapi setelah menjalaninya alif tidak pernah merasa menyesal pernah bersekolah di sana.... byk pelajaran yang membentuk karakter alif di sana... seperti "maan jadaa wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) seperti menjadi mantra yang ampuh bagi alif untuk mengejar cita-citanya..... selepas dari  PM, alif merantau ke kota bandung dan kuliah di UNPAD jurusan hubungan international, adalah Randai kawan semasa sekolah Alif sekaligus saingan Alif dalam mengejar cita-citanya.... hubungan perkawanan mereka terbilang aneh, mereka karib sejak kecil, tapi mereka juga sepakat untuk menjadi lawan tanding, yang kalau di fikir-fikir persaingan mereka inilah yang menjadi bahan bakar prestasi mereka, saling kejar mengejar, saling memperlihatkan bahwa diantara mereka tidak ada mau kalah... dan akibatnya, apapun yang mereka persaingkan sejak kecil hampir semuanya terwujud....., sewaktu kuliah alif menjadi seorang duta muda indonesia untuk belajar di Kanada dan benar satu ajaran PM mengantarkannya ke sana "man shabara zhafira" siapa yang bersabar akan beruntung....., di waktu inipulah Alif jatuh hati pada seorang gadis yang bernama Raisa.... yang sanyangnya dan lagi-lagi adalah Randai yang menjadi sainganya untuk memperoleh Raisa...., 
Setelah kembali dari Kanada dan menyelesaikan kuliahnya, kepercayaan diri randai menggelegak... sdh separuh dunia dia kelilingi, tulisannya tersebar di banyak media, dan dia di wisuda dengan nilai terbaik, perusahaan mana yg tidak tergiur merekrutnya??, namun alif lulus di saat yg salah, akhir 90an Indonesia di cekik krisis ekonomi dan di koyak reformasi, lowongan pekerjaan sulit di cari kepercayaan dirinya goyah, bagaimana ia bisa menggapai impiannya???, secercah harapan muncul ketika alif di terima wawancara di ibu kota, di sana hatinya tertambat pula pada seorang gadis...., takdir menerbangkan alif ke washingthon DC, life is perfect sampai tragedi 11092001 terjadi yang menggoyahkan jiwanya....alif dipaksa untuk memikirkan ulang misi hidupnya, dari mana ia bermula dan akhirnya akan bermuara...."maan saara ala darbi wasahla" siapa yang berjalan dijalanya akan sampai di tujuan... menuntun pencarian misi hidup alif... hidup hakikatnya adalah perantauan... suatu masa akan kembali ke akar, ke satu, ke yang awal, muara segala muara......

oh iya ada beberapa kutipan perbincangan yang sangat aku suka di buku ini... diantaranya adalah percakapan antara bang togar dan alif :
"jgn bermain2 dgn hati wanita, hatinya dlm dan sensitif, bs menghanyutkan dan mnenggelamkan.... tp jg tangguh, bs menguatkan, menumbuhkan dan menjelmakan mimpi2 pria.... hati perempuan bs memaafkan tapi tiddk bisa melupakan apa yg pernah singgah di pedalaman hatinya, klo tdk serius jgn main2...." dan sepertinya saya sepakat denga kata-kata bang Togar ini hehehehehe..... ^^
yang kedua adalah perbincangan antara alif dan dinara yakni :
"hidup adalah seni menjadi, menjadi hamba Tuhan... skaligus menjadi penguasa alam... kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian di beri jasad fisik oleh Tuhan degan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi khalifah untuk kebaikan alam semesta... jika kdua peran ini bisa kita jalankan.... maka manusia dalam puncak bahagia... berbakti dan bermanfaat... hamba tapi khalifah....." ilmu ini juga di peroleh alif ketika dia mondok di PM

So guys... ingin baca buku yang bagus, yang mengajakmu untuk mengenal sisi lain dunia???, baca dech Rantau 1 muara... dan saranku sbelum baca R1M, baca dulu negri 5 menara dan ranah 3 warna.... supaya kalian ngerti alur ceritanya..... so.....

bertualanglah sejauh mata memandang
mengayuhlah sejauh lautan terbentang
dan bergurulah sejauh alam terkembang..... 



"ketika kangen yang teramat sangat dengan menulis.... hehehe... ^^"