Rabu, 01 November 2023

Tulisan pertama

 Kemarin dapat WA dari adik yang dulu pernah kerja d ATS, dia ada proyek menulis buku antologi.... dan seperti ketiban durian runtuh... akhirnya salah satu cita-cita yang dulunya kuanggap gak bakalan terwujud, akhirnya bisa ku wujudkan pula dalam tulisan ku kali ini.... dan, seperti inilah tulisan "pertama" ku....


SEKOLAH LAGI

Hai perkenalkan namaku Marliani atau biasa di panggil Niniek, aku lahir dan besar di sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan yakni kota Sorowako. Kegiatan sehari-hariku selain sebagai ibu rumah tangga, aku juga bekerja sebagai salah satu tim pengajar atau instruktur pada Yayasan Pendidikan Sorowako milik PT. Vale, yakni Akademi Teknik Soroaako (ATS), sebuah perguruan tinggi vokasi swasta di bidang perawatan dan perbaikan mesin.

ATS telah berdiri sejak tahun 1991, yang sebelumnya bernama ISTC-Inco Sumitomo Technical Training Center yang tujuan awal terbentuknya ATS ini adalah memberikan kontribusi di bidang pendidikan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia diarea pertambangan PT Inco tbk (sekarang PT. Vale) maupun nasional agar memiliki kesiapan dalam menghadapi tuntutan kebutuhan tenaga kerja bagi industry. Pada awal berdirinya, ISTC menyelenggarakan pelatihan selama dua tahun hingga tahun 1993 yang kemudian dikembangkan menjadi institusi pendidikan perguruan tinggi melalui pengajuan izin penyelenggaraan ke Dikti dan kopertis IX yang kemudian ISTC berubah nama menjadi Akademi Teknik Sorowako (ATS) dan secara resmi menyelenggarakan program pendidikan diploma III-Program studi Perawatan dan perbaikan Mesin.

Aku sendiri bergabung dengan ATS sejak tahun 2007, bukan langsung sebagai pengajar/instruktur, tapi aku di tempatkan di bagian PM atau bagian Perawatan dan perbaikan mesin, sebuah dunia yang baru sekali bagiku. Aku masuk sebagai anak magang yang belajar dengan uang saku (gaji) seikhlasnya (hehehe). Aku yang dulunya seorang mahasiswa yang hanya bergelut dengan buku serta teori-teori yang ada di dalamnya, harus menyesuaikan diri atau bahkan memaksakan diri (hehehe) untuk mengaplikasikan teori-teori tersebut ke dalam pekerjaan sehari-hari…., terus terang di awal, hal ini sangat berat bagiku bahkan nyaris membuatku mundur teratur dari ATS hanya dalam waktu dua minggu. Bayangkan saja, seorang perempuan, baru lulus, yang hanya tau teori saja, di hadapkan satu lawan satu dengan sebuah mesin raksasa dengan keluhan tidak ada power. Ini buat frustasi sich… mau mulai dari mana, apanya yang harus di kerjakan, alat apa yang sesuai, dan merasa kok gini amat yach…., aku yg baru bergabung di biarkan lepas sendiri tanpa penjelasan ini dan itu, alhasil 2 minggu awalku di ATS hanya duduk di depan mesin tersebut sambil membolak balik manual booknya dan berusaha mengerti sistem kerjanya, mencari tau sistem kelistrikannya dan akhirnya hanya bisa menarik nafas panjang dan berfikir untuk kabur dari ATS segera… 😊. Di minggu ke tiga Leader kami di PM mulai menjelaskan sedikit demi sedikit apa yang harus aku lakukan, dan belakangan baru aku tau bahwa Leader kami di PM memang memiliki cara unik untuk mendidik karyawan barunya (big thanks to Mr. D, didikan keras di awal membentuk karakterku yang sekarang), dan akhirnya… mesin raksasa itu menjadi sahabat karibku di minggu-minggu berikutnya dan berhasil menaklukkannya…. dan niat untuk kabur dari ATS pun terlupakan begitu saja….

Sudah cukup lama aku bergabung dengan ATS, bekerja di sini itu seperti menaiki roller coaster, ada sedihnya tetapi lebih banyak senangnya… berteman dengan orang-orang berilmu yang menularkan ilmunya, lingkungan kerja yang sehat layaknya sebuah keluarga, dan akhirnya akupun sampai di titik ini… diperbantukan sebagai tenaga penididik (instruktur) di bagian PRODI. Untuk meningkatkan mutu dan skill pendidiknya, ATS melakukan sebuah program yakni menyekolahkan kembali tenaga-tenaga pendidiknya kejenjang yang lebih tinggi, termasuk para instrukturnya, dan setelah melewati beberapa tahapan, akhirnya aku kebagian jadwal sekolah (lagi) di tahun 2021, tepatnya bulan Agustus 2021. Yach… aku berangkat sekolah ketika dunia ini tengah carut marut karena pandemi, ketika dunia ini kembali mulai berbenah dan berusaha bangkit kembali, ketika dunia ini baru sembuh dan berusaha agar tidak sakit lagi. Dengan ucapan bismillahirahmanirahim aku memulai 1 babak kehidupanku yang InsyaAllah harus selesai dalam 2 tahun mendatang, 2 tahun untuk lebih baik, 2 tahun untuk masa depan yang lebih cerah, 2 tahun untuk cita-cita yang pernah terucap pada saat wisuda pertama kali.

Tapiiiii memulai merantau lagi di usia yang sudah tidak muda itu sangat berbeda ketika dijaman muda dulu… banyak sekali kekhawatiran yang menghampiri, aku termasuk orang yang sedikit sulit beradaptasi pada sebuah lingkungan baru… kepindahanku ke kota besar tentu butuh effort yang lebih untuk beradaptasi, di tambah lagi aku tidak suka kebisingan, dan kepindahanku ke kota besar kembali meyakinkan diriku bahwa aku memang suka desa, suka dengan keheningan, kedamaian, dan bagiku kota terlalu berisik… hehehehe. Ada satu kendala lagi ketika aku akan ke kota, di jaman kuliah s1 dulu, kota Makassar belum mengenal macet, kendaraan umum (pete-pete) berhamburan dan siap mengantarkan kita ke mana saja dengan biaya yang murah. Namun sekarang pete-pete seperti di telan bumi, hanya terlihat satu dua saja lalu lalang itupun dengan tujuan pinggiran kota Makassar. Pete-pete tergerus oleh kecanggihan teknologi yang dimiliki setiap penumpang digenggamannya… cukup dengan membuka handphone maka pete-pete versi modern akan menjemputmu didepan rumah, namun berbanding terbalik dengan pete-pete yang ramah di kantong, pete-pete versi modern mengharuskan kita mengeluarkan biaya yang cukup besar karena kenyamanannya. Saat itu aku berfikir bagaimana aku akan berangkat kuliah jika berat di ongkos begitu, dan mau tidak mau siputihku hasil jerih payah bekerja selama bertahun-tahun, harus aku boyong juga ke kota Makassar…. Berkendaraan di kota besar tentu sangat berbeda dengan di desa, harus ekstra hati-hati dan harus ekstra sabar, yach begitulah… dengan tangan dan kaki gemetaran serta keringat bercucuran, akhirnya akupun berhasil menembus keramaian kota untuk trip pertamaku dengan tujuan kampus merah Gowa, setelahnya lancar jaya, tapi ngomel dan sewot ketika kendaraan stuk di tempat gak bisa maju dan mundurpun segan gegara macet hehehe.

Setelah memulai kuliah timbul lagi masalah baru, aku yang sudah lama tidak sekolah merasa bahwa pelajaran yang ku terima lumayan berat ditambah aku merasa kesulitan mengikuti ritme teman-teman kuliah yang masih muda-muda, mulailah muncul rasa tidak percaya diri, insecure, muncul pertanyaan bisakah aku, mampukah aku dll. Di tahap ini sempat berfikir untuk mengundurkan diri saja, dan mengganti semua biaya yang dikeluarkan ATS, namun dorongan teman-teman kantor yang sudah kuliah duluan, dan doa dari kedua orang tua akhirnya fikiran negative itupun bisa kuhilangkan. Dan memang terbukti dua-tiga bulan perkuliahan berjalan, akhirnya semua berjalan normal, kalau kataku sich karena semangat dan rajinlah yang membuat bahuku tetap tegak untuk melanjutkan perkuliahan ini hehehe.

Beberapa penyesuaianpun aku lakukan, yang dahulunya dijamanku belum ada kuliah online maka sekarang harus mempelajari dan familiar dengan segala kecanggihan teknologi yang berbau IT, mulai dari Zoom, Class Room, Google meet, Gdrive, dan aplikasi Sikola Unhas (aku kuliah s2 di Unhas) harus aku kuasai… karena semua aplikasi tersebut menjadi andalan para dosen dikala tatap muka tidak bisa dilakukan. Beberapa perlengkapan ITpun harus aku siapkan untuk mendukung perkuliahanku, dari laptop berserta tetek bengeknya, sampai printer untuk mencetak tugas-tugas dari dosen. Yang paling kuingat dari perjalanan kuliah ini, ketika teman-teman mengajak untuk nongki-nongki sembari kerja tugas di malam hari… aku pasti selalu menolak, bukan karena gak senang kumpul-kumpul, tapi karena aku sudah tidak sanggup tidur tengah malam lagi dan gak sanggup begadang lagi (ini sich memang ciri khas orang tua heheh :D). Sadar akan hal itu maka semua tugas-tugas yang diberikan oleh dosen aku kerja di pagi sampai sore hari… aku menganggap diriku, bahwa aku ke Makassar itu bukan untuk kuliah tapi ke Makassar untuk bekerja… alhasil jam kuliahku/jam belajarku di mulai pukul 7 pagi dan di sudahi pukul setengah 4 sore mengikuti waktu kerjaku di sorowako dan berusaha disiplin mengikutinya, selebihnya jika ada yang mengajak nongki atau kerja tugas namun di luar jam itu biasanya aku tolak karena bagiku di jam 4 sore sampai malam hari adalah waktu istirahatku. Positifnya semua tugas-tugasku gak ada yang telat, karena terselesaikan pada jam kerja.

Puncak rasa frustasi, rasa capai, rasa lelah kulewati pada saat penyusunan tesisku, mulai dari menulis, membuat kerangka rumusan masalah, pengambilan data, pengolahan data, nyaris aku kerjakan sendirian. Pengalaman bekerja yang sudah belasan tahun, sangat membantuku dalam penyusunan tesisku…, setiap step aku tuliskan dalam bentuk time schedule yang harus diselesaikan, dan tidak boleh lewat dari jadwal yang telah d rencanakan. Dan akhirnya di bulan 8 kemarin aku menyelesaikan sekolahku tepat 2 tahun, sebuah cita-cita yang dahulu tidak sengaja terucap pada saat wisuda s1, sebuah cita-cita yang terkabul di usia kepala 4 dengan segala drama di dalamnya, dan sebuah cita-cita yang terkabul cukup telat tapipun tidak terlambat, Alhamdulillah. Dan sekarang di sinilah aku kembali bekerja mendidik anak-anak penerus bangsa.




Kehidupan pribadi yang kunarasikan, berharap bertahan lama dalam bentuk tulisanku... meski aku telah meninggalkan dunia ini nantinya..... 

Rabu, 26 Juli 2023

Selesaipun....

 Alhamdulillah... akhirnya perjuangan setelah 2 tahunpun terlewati, byk kisah dalam perjalanan ini.... kepindahan ke kota besar yg butuh adaptasi lagi (dan ini kembali menyakinkan diriku bahwa aku memang suka dengan desa, suka dengan keheningan dan kedamaian.... kota terlalu bising untukku :)), memberanikan diri membawa kendaraan dalam carut marutnya lalu lintas kota dan menjadi prustasi jika macet tidak dapat terhindarkan hehehe :), beradaptasi dgn teknologi IT lagi (zoom, class room, gdrive, sikola, dll) yang memang perjalanan ini dimulai ketika pandemi msh sementara menguasai bumi, dan tentunya kembali bertemu dengan ruwetnya ilmu2 listrik dan rumitnya ilmu perhitungan. Ditengah perjalanan ini rasa lelah kerap menghampiri bahkan hampir membuat diri menyerah dan mundur teratur.... namun dorongan dari teman2 kantor, serta doa dari keluarga besar akhirnya pendidikan inipun dapat ku seleaikan dengan tepat waktu..... rasa syukur ku panjatkan akan kehadirat Allah, yg selalu menemaniku di setiap hari - hariku.... dan akhirnya mari putar kanan dan balik kampung, untuk kembali melanjutkan tanggung jawab yg sudah menanti....ganbatte...



"..... karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain, dan kepada Tuhanmulah engkau berharap....." Al-Insyirah 5-8

Rabu, 10 Agustus 2022

Tesis oh tesis.....

 yach... satu tahun telah berlalu semenjak aku melanjutkan pendidikanku.... masih bersisa InsyaAllah setahun lagi... dan aku sebenarnya sudah sampai pada tahap akhir dari kuliah ini yakni menulis tesis... ide itu sudah ada dan setelah konsul dengan dobing dan perubahan di sana sini akhirnya ide itu sudah aku persentasekan di sidang proposalku kemarin...., sekarang masuk tahap selanjutnya... yakni meneliti... kedengaranx keren banget gak tuch... :), meneliti.... sebuah tahapan yang membutuhkan waktu, kerja keras, dan dana yang cukup... tahapan demi tahapan telah kulalui, tentu dengan arahan dobing... dan sampailah aku pada tahap ke dua dari akhir dari penyusunan tesis ini....olah data...., dan OMG.... ini benar-benar sulit, segala upaya ku kerahkan, segala usaha telah kulakukan, dan doa-doapun melangit ke angkasa... semoga Allah mudahkan segala usahaku..... dan ketika aku menulis ini...., aku msh dalam mode beristirahat sejenak dari rumitnya angka2 dan rumus2...., kelak ini semua akan menjadi kenangan yang akan meninggalkan bekas yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata... dengan usia segini, dan dengan kemampuan diri yg pas-pasan.... insyaAllah aku akan mampu melewatinya... kerja keras, kerja cerdas dan tentu berserah kepadaNya.... karena Dia penentu segalanya.......




NN
Mkz 10 Agust 2022
                                                                                                           

Minggu, 12 September 2021

Mengganti Tema

Setelah sekian lama.... akhirnya mengganti tema juga...

bukan karena bosan... hanya ingin suasana baru saja...  😁😁😁😁😁😁

Dengan harapan nyawa menulis itu datang lagi hehehehe.....

Keputusan Tepatkah ???

Bismillah...

Dan disinilah aku untuk In Syaa Allah 2 tahun mendatang.... sekali lagi merantau dan meninggalkan kampung halamanku untuk 2 tahun lebih baik, untuk 2 tahun lebih cerah.... tapppiiiii... ini tidak seperti yang terbayangkan di minggu2 awal terasa sangat berat, sampai-sampai aku berniat untuk mengundurkan diri..., dengan usia seperti ini aku merasa tidak bs lagi mengikuti ritme mereka yang muda-muda... tidak mampu lagi menerima ilmu... dan berat sekali untuk belajar lagi.... dan entahlah... banyak hal yang membuat aku merasa tidak percaya diri... mulai dari keragu-raguan... mulai dari pertanyaan bisakah aku, petanyaan pantaskah aku... dll....  

Sekarang sudah berjalan 4 minggu... terkadang aku sdh tenang dan mengembalikan semuanya bahwa ini adalah takdir yang di tuliskan oleh Allah untukku..., tapi terkadang... rasa ragu itu, rasa takut itu terus menghantui... aku hanya terus berdoa... bahwa semua ini adalah yang terbaik untukku..., untuk terus belajar, untuk terus berjuang... aku tahu bahwa ini tidak mudah... tapi In Sya Allah semoga aku bisa melewatinya.... Ganbattteee.... Semangattttkiii ni2


Catatan yang di buat d sela-sela kesetresan dan tumpukan tugas-tugas...... :)

 

Jumat, 16 April 2021

Umroh ke 2

Dan ini adalah perjalnan umroh ke 2 untukku... sama seperti perjalanan umroh pertamaku... umroh ke duakupun ini tanpa perencanaan sama sekali...., aku hanya iseng-iseng bercerita dengan kakak perempuanku... bahwa betapa aku sangat merindukan tanah suci... kenikmatan ketika berlari-lari kecil antara safa dan marwah selalu ada di dalam benakku......
Selepas beberapa bulan percakapan itu...., aku seraca tidak sengaja melihat postingan salah satu ustad yang tinggal di desaku... bahwa travel yang tempatnya bergabung untuk melayani jamaah yang ingin berumroh, menyediakan beberapa seat lagi dengan harga promo... iseng2 ku cek buku tabunganku... dan sepertinya cukup untuk berumroh untukku dan untuk salah satu orang tuaku...., setelah melihat postingan itu... aku kembali lagi bertanya kepada kakakku... dan mengajaknya sekalian.... dan ajakanku di sambut dengan baik... suami kakakku baru menerima rezeki yang cukup untuk digunakan berumroh...., setelah niat itu ada... akupun iseng pula bertanya ke iparku... apakah dia juga ingin ikut berumroh... dan ternyata dia sudah lama berniat untuk umroh hanya menunggu teman saja... dan jadilah rencana itu... awalnya kami berencana berangkat hanya berempat... aku, kakaku, iprku dan mamaku... dan timbullah persoalan baru...., kakakku yang tertua tidak setuju kalau hanya mama saja yang berangkat..., bapak harus kami bawa serta... tapi karena dana yang aku punya hanya cukup untuk 2 orang... maka kakak2pun berinisiatif untuk kumpul2 dana perorang biar bapak bisa berngkat....
Dan alhamdulillah... karena niat yang kuat akhirnya DP awal kami setorkan dan rencana keberangkatan kami di jadwalkan tanggal 13 Maret 2019.. yang artinya 3 bulan lagi dari penyetoran DP biaya umroh....
Dalam 3 bulan itu kamipun melakukan persiapan... di antaranya mengurus paspor iparku, bapak, dan mama yang sudah lama mati... sementara aku dan kakak mengurus perpanjangannya saja... pengurusan paspor kami lakukan di kota Palopo, yang kedua kami mengurus suntik meningitis dan rekam biometrik yang kami lakukan d kota Makassar sebenarnya suntik meningitis bisa kami lakukan dikota palopo saja... tapi karena ada prosedur baru yaitu rekam biometrik yang baru di perlakukan di tahun 2019 dan harus dilakukan di kota Makassar... maka kami bersepakat suntik meningitis dan rekam biometrik kami lakukan sekalian saja di kota Makassar, biar kami tidak 3 kali melakukan perjalanan yang cukup jauh... ada yang bilang kenapa tidak sekalian paspor di urus di Makassar saja, biar sekali jalan... hal itu di karenakan suntik meningitis dan rekam biometrik mensyaratkan harus ada paspor untuk melakukan 2 hal itu... maka paspor harus kami urus terlebih dahulu....., di kota makassar pula kami selesaikan semua urusan administrasi di kantor travel yang akan membawa kami.....
Satu minggu keberangkatan kami mendapat info dari ustad yang mengurus kami bahwa keberangkatn kami di undur 3 hari di karenakan load travel terlalu banyak... yang tadinya kami berangkat tanggal 13... harus di undur di tanggal 16... karena hal itupula maka ajdwal cuti yang sudah ku setorkan dan bookingan pesawat dari srko ke mks, hrs kami rubah... dan akhirnya karena seet pesawat ke kota makkasar sdh penuh maka akhirnya kami bersepakat akan menggunakan bus saja untuk ke mks... kami berangkat ke makasaar tgl 14 Maret biar ada waktu sehari untuk istirahat di kota makassar....., dan sebelum berangkat ke Makassar kami memperoleh bekal dari ustad kami tentang tata cara berumroh yang baik dan benar....

14 Maret 2019
 14 maret malam, kami berlima berangkat menuju ke kota makassar kami di antar oleh seluruh keluarga... anak2 kakak2ku sampai ada yang menangis mungkin karena berat berpisah dengan ibunya... tempat duduk mama dan bapak aku setting sebaik mungkin agar beliau merasa nyaman menempuh perjalanan 12 jam... dan dalam hati berdoa semoga perjalanan kami ini di berkahi oleh AllahSWT

15 Maret 2019
Hujan deras menyambut kedatangan kami d kota Makassar... kami tiba di sana pagi hari di pukul 7 an lebih... kami tiba di hotel transit 2 di pinggiran kota Makassar (perbatasan mks dan maros), oow iya hotel transit 2 di siapkan oleh travel untuk tempat menginap khusus untuk jamaah mereka yang berasal dari daerah..., mungkin alasan mereka memilih hotel transit 2 karena hotel tersebut dekat dari bandara..., setelah rehat sebentar dan menunggu hujan sedikit reda, kami berlima berjalan kaki di seputaran hotel untuk mencari sarapan pagi yang ujung2nya nahan pete2 untuk ke mulut kota maros hehehe... semangkok coto cukuplah membuat perut kenyang..., setelah itu kami kembali ke hotel untuk istirahat... ponakan aku yang kuliah di kota makassar datang mengunjungiku dan salah seorangnya malah menginap di hotel kami... malam harinya kami melakukan manasik umroh lagi untuk lebih mengetahui lagi tata cara berumroh yang baik... malam itu kami di bagi 2 keberangkatan... kelompok pertama berangkat subuh hari.. dari kota makassar langsung ke kota jeddah dan terus ke kota Makkah (yang mengharuskan mereka mengambil miqot di atas pesawat) sedangkan kelompokku berangkat jam 11 pagi ke kota Jakarta dan transit dulu di sana, dan dari Jakarta baru berangkat ke kota jeddah dan menuju ke kota madinah.....
16 Maret 2019
Subuh hari kami sudah bersiap walaupun sebenarnya kami berangkat nanti di pukul 10 pagi... kami mengecek semua barang-barang bawaan dan selanjutnya menuju lobi untuk sarapan..., dan akhirnya pukul 11 pun kami berangkat menuju jakarta... 2 jam kami tempuh dengan lancar..., seharusnya kami tiba di jakarta di pukul 13 tapi karena perbedaan waktu maka kami tiba di jakarta waktu jam masih menunjukkan pukul 12 siang waktu jakarta... kamipun menunggu di raung tunggu dan melakukan sholat dhuhur yang kami jama' dengan sholat ashar... jadwal kebernagkatn kami adalah pukul 15.00, dengan menumpang pesawat garuda... maka di sinilah kami mengangkasa di langit lepas untuk 11 jam kedepan.... seharusnya kalau menurut perhitungan kami sampai di kota jeddah adalah di pukul 2 malam... tapi karena perbedaan waktu 5 jam... maka kami tiba di kota Jeddah di pukul 9 malam waktu setempat... dan Alhamdulillah kami medarat dengan selamat di bandara King Abdul Aziz di jam tersebut dengan selamat...., kami di sambut dengan sisa-sisa cuaca musim dingin yang menusuk sampai ketulang... karena bapak punya asma... maka dengan singap aku mengingatkannya untuk mengenakan jaket yang sudah kami siapkan dari indo... satu hal yang berbeda di bandara ini ketika aku berngkat di tahun 2016 silam..., dulu tidak ada anak-anak muda (kalau aku kira-kira mungkin mereka para mahasiswa) yang "mengeroyok" kami untuk menawarkan kartu sim telpon sana... dan mereka membagikannya secara gratis... dan adapula yang sekalian membantu beberapa jamaah untuk mengganti kartu sim mereka... tapi karena aku sudah menyeting hp ku dari indo.. maka aku hanya mengambil kartu mereka dan tidak menggunakannya sama sekali hehehe..., di bandara ini pulalah kami di jemput ustad pendamping kami (ustad alam)... dan setelah menunggu pembongkaran bagasi dan pengaturan kembali barang-barang ke atas bus... maka nantilah di pukul 10.30 baru kami bertolak menuju kota madinah....
17 Maret 2019
 Sayup-sayup kudengar suara ustad membangunkan kami di waktu jam menunjukkan pukul 4 subuh kurang... setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh (5 - 6 jaman) dan di sinilah kami di kota Madinah... kami masuk ke kota ini dengan bersyalawat kepada baginda Nabi..., tak terasa rasa haru itupun kembali mampir... kami tiba di hotel As-syalahiya di pukul 4.15 kurang dimana adzan subuh pertama telah berkumandang... setelah pembagian kunci dan pembagian koper, dengan gerak lincah dan keterburu-buruan... kami mandi dengan segera... karena tidak ingin ketinggalan sholat subuh berjamaah di masjid Nabawi...., cuaca dingin masih menemani keterburu-buruan kami ke masjid nabawi... setelah qomat telah di kumandangan... dan beruntung hotel kami dekat sekali dengan masjid nabawi... maka alhamdulillah kami masih sempat sholat subuh pertama di masjid nabawi ini... air mata menyertai sholat kami pagi itu...., dan selepas sholat barulah aku menyadari bahwa suhu di pagi itu ada dititik 11 derajat..., setalah sholat subuh kami kembali ke hotel dan sarapan.. dan beristirahat... karena hari ini tidak ada agenda khusus... sehari ini di persiapkan untuk istirahat bagi jamaah setelah menempuh perjalnan cukup jauh....
Tapi bagi kami... 3 sampai 4 jam unk istirahat sudah mengembalikan tenaga kami yang sudah habis karena perjalanan yang cukup jauh....dan pukul 10 pagi... kamipun berjalan-jalan di seputaran masjid nabawi dan mengunjungi beberapa toko-toko yang ada di seputaran masjid..., hanya 1 jam kami berkeliling... dan setelahnya kami masuk ke masjid nabawi unutk bersiap melakukan sholat dhudur... ruang masjid yang kami tempati masih sunyi... karena waktu dhuhur masih satu jam lagi... kesempatan itu tidak kami sia-siakan kami melakukan ibadah-ibadah sunnah lainnya atau sekedar duduk membaca ayat2 suci Al-quran
 
 
Bersambunggggg........
 
*catatan di akhir 2019 yg bru bisa ku terbitkan sekarang.... :(



Jumat, 13 Maret 2020

Nasi Basmati Bumbu Biryani

Ini sisa-saia cerita perjalanan umrohku kemarin, sewaktu saya dan mama, bapak, kakak dan iparku beragkat umroh.... di perjalanan dari Madinah menuju ke Mekkah kami singgah di rest area yang menyediakan makanan dengan berbagai menu khas sana... karena rasa lapar yang sudah menghampiri aku dan keluargapun turun untuk mencicipi hidangan yang ada di resto tersebut.... dan karena masing bingung menu apa yang akan kami pilih.... maka kami tanya2lah ustad pendamping kami.. dan beliau meromendedkan nasi pake ayam.... tapi nasinya bentuknya panjang2 bercampur dengan rasa rempah-rempah yang baunya kuat sekali..... kami gak berani pesan banyak, karena takutnya gak cocok di lidah kami... mama sangat tertarik dengan makanan itu.... bukan tertarik karena rasanya... tapi tertarik dengan berasnya yang panjang-panjang dan imut2... :D
Dan bertekadlah mama... jika sudah di makkah nanti akan cari si beras dan membelinya untuk di bawa ke Indonesia meski hanya sekilo.
Sampai di kota mekkah di jam2 istirahat... aku dan keluarga menemani mama keliling-keliling pasar di sana, demi mencari si beras... tapi sudah keluar masuk pasar2, toko2... tapi gak juga nemu si beras... so dengan hati yang kecewa mamapun melupakan keinginannya itu...
Setahun telah berlalu... dan tiba-tiba d WA story temanku muncul gambar beras yang di cari-cari amma waktu umroh dulu.... dan baru pula aku tau bahwa nama beras itu adalah beras basmati setelah tanya2 dengan tmnku itu....
So ku belilah beras tersebut, dan dengan bumbu instantnya sekalian....
Ketika si beras nyampe di hadapanku... akupun bingung mau memasak beras itu dengan cara bagaimana... secara sekalipun aku belum pernah masak beras tersebut.... dan yach... seklai lagi googling lah aku searching-searching cara masak beras ini.... setelah acak-acak internet... gak satupun resep yang menyiapkan bahan yang simple.... sepertinya semua makanan yang berbahan beras basmamti berbumbu banyak khas masakan arab ataupun india.... dan sudahlah.... aku masak dengan versiku sajalah.... dan dengan ucapan Bismillah.... jadi pula nasi basmati bumbu biryaniku.... versi diriku... versiku disini dengan meminalkan penggunaan remaph biar baunya gak bikin eneq.... :D


Ini nasi basmati dengan ayam yang kami beli di resto arab dulu.... nasi yang penuh dengan rempah-rempah.... baunyapun menyengat... mulai dari bau cengkeh, pala, bunga lawang, kapulaga, jintan, bubuk paprika, kayu manis, merica, kunyit, dll... bersatu dalam nasi ini.....

dan ini nasi basmati buatanku.... warnanya pucat... tapi baunya masih sopan... meski tetap bau rempahnya masih ada tapi tidak sestronggg bau rempah yang orang-orang gunakan.....

Rabu, 26 Februari 2020

Mengerti arti bacaan Sholat

Seperti yang di tuliskan Here's a blog:
Dalam Islamdiaries....... 



Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa  itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu” ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.

Takbir
Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
                              (Allah Maha Besar)
Iftitah

Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila.

(Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang).

Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin.
(Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)

Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin.
(Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam).

Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin.

(Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah

Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali.
Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya.

Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim)

(Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin
(Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam)

Arrahmaan, Arrahiim
(Maha Pengasih, Maha Penyayang)

Maaliki, yaumiddiin
(Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali)

Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin
(Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan)

Ihdina, asshiraathal, mustaqiim
(Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus)

Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim

(Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka)

Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin.

(Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat)

Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :

 Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)

—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali.
(Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani)

Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa :

“Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.”
(Hadits  Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu
“Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”.

(Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim)

“Apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”.

Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan :
Rabbanaa, lakal, hamdu
(Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji)

Kesmpurnaan lafadzh diatas :

mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du(Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya)
(Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)

Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a  sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW.
Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu.

Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi
(Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya)

Duduk antara dua Sujud


Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW  mengucapkan :

Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii
wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku)

Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim).

Duduk At-Tasyaahud Awal

  1. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i.
    Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan :

    Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah.
    Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh.
    Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin.
    Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.
      (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)

2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah.
Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan  kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk)

Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat.

(Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan).

Assalaamu ‘alayka
*, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh.
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya).

Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin.

(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh).

Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah.
(Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah).

Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu.

(Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).


Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan :
Assalaamu ‘alannabiy
(Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi).


Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat

Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya.

Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa  muhammad, wa ‘alaa, aali  muhammad.
(Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad)

Kamaa, shallayta, ‘alaa  ibrahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiim.(Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).

Wa ‘barikh alaa  muhammad, wa ‘alaa aali  muhammad.

(Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad)

Kamaa, baarakta, ‘ala  ibraahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiiim.(Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim).

Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid.

(Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).

Salam

“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
————————————————————————————————————————-
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.

Blog Ini

Yach.... ini sudah 2020... dan aku baru sadar bahwa blog ini sudah hampir masuk di usia ke 9-nya.... dan yach 3 tahun belakangan ini, nyawa menulisku sudah pada titik memprihantkan... kubuka beberap draft yang tersimpan di blog ini... dan nyatanya baanyak sekali tulisan yang kubuat tapi tidak terselesaikan...,
Mencoba mengumpulkan nyawa lagi agar tulisan itu bisa segera ku rampungkan.... memang mungkin hanya catatan yang gak penting... tapi catatan itu menjadi sejarah bagiku... :)
Dan pagi ini pun mandeg..... hanya 7 baris tulisan yang bisa kubuat.... dan yach... siaappp semoga nyawa itu terkumpul lagi untuk memulai tulisan ini lagi..... marikiiiiiiiii..... sa kumpul2 dulu nyawa menulisku,,,,, :D

Senin, 02 September 2019

Pergi.....

Jumat kemarin untuk kesekian kalinya aku lembur untuk mendampingi peserta pelatihan yang dilakukan oleh pemda LUTIM, aku kebagian mendampingi mereka di praktek instalasi listrik dasar...., setelah aku selesai memberikan pengarahan ke mereka akupun kembali keruanganku... dan melakukan beberapa tugas yang masih terbengkalai di siang tadi...., cukup sejam pekerjaan ku itupun selesai... dan sambil menunggu latihan pesetra VST selesai.... dan untuk membunuh waktu yang terasa lambat.... iseng2 ku buka HP ku dan masuk ke halaman sosmed ku....., ada satu grup di FB ku yang jarang seklai ku kunjungi..., karena di sana banyak sekali penghuninya dan banyak sekali postingan-postingan (yang berfaedah ataupun yang unfaedah :D), dan enthalah... angin apa yang membawaku sehingga iseng2 kutelusurilah wall grup itu...., aku mulai membaca satu persatu postingan teman-teman (yang paling banyak postingan senior2 sebenarnya) mulai dari postingan yang paling terbaru dan postingan yang sudah agak lama,,,, ada satu gambar yang menarik perhatianku, sehingga tanpa kusadari aku mencari sesosok makhluk... makhluk yang dulu bikin masa-masa ospekku penuh cerita.... makhluk yang dulu bikin kuliahku selalu semngat..... makhluk yang dulu selalu menjadi perhatianku...., satu demi satu kutatap foto-foto itu... demi mencarinya, kubuka postingan-postingan yang lain... tapi nihil..., sampai ku buka foto-foto reuni yang baru-baru di lakukan sehabis lebaran lalu... yang memang lebih banyak di hadir oleh senior-senior... tapi tetap gambar makhluk itu tidak bisa ku jumpai.... dan..... hhmmm..... mungkin saja dia tidak ikut reuni sepertiku...., itu kata batinku... 
Dan akupun berhenti mencari gambarnya...., tapi tanganku terus membuka grup itu.... bahkan tanpa sengaja aku mengklik beberepa nama seniorku yang tidak menjadi temanku di FB... hanya sekedar untuk mengintip di halaman FBnya, pekerjaan iseng sich....  dan karena keisenganku itulah sebuah status satu tahun lalu membuat ku membeku di tempat ku duduk... nyaris tidak percaya dan nyaris menangis seorang diri... postingan stts itu mengatakan ucapan bela sungkawa atas kepergian salah satu senior kami d elektro... sosok yang dari tadi aku cari-cari gambarnya dihalaman grup itu....., karena rasa tidak percaya akupun mengklik komen-komen yang ada d stts tersebut... untuk mengkonfirmasi... sapa tau aku salah kira.... dan, memang benar.... dia adalah sosok tiu.... sosok yang kucari-cari dari tadi... sosok yang dulu selalu buatku gagal fokus.... dan sosok yang dulu buat jantungku selalu bergetar aneh..... dan dia telah pergi... dia telah kembali kepada penciptanya.... dan aku sangat... sangat terlambat mengetahuinya... 

Dan.... hanya Al-Fatihah yang bisa ku kirimkan untuknya.... semaoga Allah menempatkannya di sebaik-sebaik tempat..... Aamiin.... Selamat jalan kakak.... semoga engkau tenang di alam sana...... T___T..............