Satu lagi buku yang sangat menarik...., secara gamblang om Tere Liye menuturkan betapa "bobroknya" pemerintahan kita terlepas apakah itu nyata atau tidak....
Buku ini menceritakan kisah seorang pemuda keturunan China bernama Thomas, yang melihat bapak-ibunya terbakar didalam rumahnya akibat bisnis "kotor" yang dijalani omnya, dia tumbuh menjadi pemuda sebatang kara yang hidup di sekolah berasrama dan menghilangkan semua identitas keluarganya, dia tumbuh menjadi pemuda yang berkarkter dan cerdas, setelah lulus dari pendidikannya dengan cemerlang (thomas menyelesaikan 2 master sekaligus : ekonomi bisnis dan politik), ia membuka sebuah perusahaan konsultan keuangan, dia menjadi salah satu konsultan keuangan yang sukses, selalu menjadi pembicara di seminar-seminar berskala international yang mampu menghipnotis para pesertanya, punya hobby di klub petarung, sampai suatu ketika bank milik omnya akan di tutup (yang seharunya sdh ditutup 6 thn yang lalu) dan omnya menjadi salah satu buronan....., dalam 2 hari... dirinya berubah menjadi penjahat dan buronan yang paling di kejar polisi.
Hubungan darah tidak pernah bisa dipungkiri sejahat apapun omnya dia tetaplah saudara ayahnya...., sebenci apapun dia kepada omnya, ada orang lain yang ikut serta mendalangi sehingga tragedi kebakaran itu terjadi, seketika perasaannya berpihak kepada keluarganya begitu mendengar bahwa tantenya sekarat dan rumah omnya sudah dikepung oleh sepleton polisi, maka itu adalah saat yang tepat untuk "membalas" kematian orang tuanya terhadap orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab.... sederetan nama berkelebat dengan cepat di kepalanya seorang petinggi kejaksaan negara ini, dan seorang kepala polisi yang sangat berpengaruh adalah 2 nama yang tidak mungkin dilupakannya.....
Langkahnya tertuju ke rumah omnya, dan melihat keadaan tantenya yang sedang sakit, dengan bantuan dokter keluarga, keadaan tantenya berangsur-angsur membaik dan saat itu seharusnya omnya sudah di giring ke penjara.... tetapi ia menahannya.... ia menyusun sebuah rencana pelarian besar pada malam itu juga.... pelarian demi pelarian di lakukannya, dengan bantuan staff kantornya, orang kepercayaan omnya, dan seorng wartawan, ia mulai menyusun rencana untuk menemui beberapa petinggi negara ...., waktunya hanya 2 hari sebelum hari senin jam 8 pagi sebelum bank dan kantor2 terbuka.... nasib bank omnya ada ditangannya... dengan kemampun pendidikan keuangannya.... dan retorika serta anlisis keuangannya serta data yang dikumpulkannya,... ia mampu mempengruhi orang-orang besar itu... perjuangannya terus berlanjut hingga ia mengetahui orang kepercayaan omnya menghianatinya, pelariannya ke luar negri untuk mengurus semuanya kembali gagal..., dan ternyta dua nama petinggi negara yang dulu menjadi dalang pembakaran rumahnya kembali mnjadi biang dari semuanya... dengan serakahnya mereka ingin menguasai seluruh harta keluarganya...., perlawananpun dilakukannya hingga senin pagipun menjemput.... "
So... meski buku ini penuh dengan intrik, chaos, dan tipu daya serta "kotornya" dunia politik, tapi kita bisa banyak mengambil pelajaran bahwa pada akhirnya kejujuranlah yang selalu menjadikan seseorang lebih mulia di mata Tuhannya....
Dann... supaya teman-teman tdk penasaran degan ceritanya.... mari kita baca bukunyaaaaa.... selamat membaca... :)
Hubungan darah tidak pernah bisa dipungkiri sejahat apapun omnya dia tetaplah saudara ayahnya...., sebenci apapun dia kepada omnya, ada orang lain yang ikut serta mendalangi sehingga tragedi kebakaran itu terjadi, seketika perasaannya berpihak kepada keluarganya begitu mendengar bahwa tantenya sekarat dan rumah omnya sudah dikepung oleh sepleton polisi, maka itu adalah saat yang tepat untuk "membalas" kematian orang tuanya terhadap orang-orang yang seharusnya bertanggung jawab.... sederetan nama berkelebat dengan cepat di kepalanya seorang petinggi kejaksaan negara ini, dan seorang kepala polisi yang sangat berpengaruh adalah 2 nama yang tidak mungkin dilupakannya.....
Langkahnya tertuju ke rumah omnya, dan melihat keadaan tantenya yang sedang sakit, dengan bantuan dokter keluarga, keadaan tantenya berangsur-angsur membaik dan saat itu seharusnya omnya sudah di giring ke penjara.... tetapi ia menahannya.... ia menyusun sebuah rencana pelarian besar pada malam itu juga.... pelarian demi pelarian di lakukannya, dengan bantuan staff kantornya, orang kepercayaan omnya, dan seorng wartawan, ia mulai menyusun rencana untuk menemui beberapa petinggi negara ...., waktunya hanya 2 hari sebelum hari senin jam 8 pagi sebelum bank dan kantor2 terbuka.... nasib bank omnya ada ditangannya... dengan kemampun pendidikan keuangannya.... dan retorika serta anlisis keuangannya serta data yang dikumpulkannya,... ia mampu mempengruhi orang-orang besar itu... perjuangannya terus berlanjut hingga ia mengetahui orang kepercayaan omnya menghianatinya, pelariannya ke luar negri untuk mengurus semuanya kembali gagal..., dan ternyta dua nama petinggi negara yang dulu menjadi dalang pembakaran rumahnya kembali mnjadi biang dari semuanya... dengan serakahnya mereka ingin menguasai seluruh harta keluarganya...., perlawananpun dilakukannya hingga senin pagipun menjemput.... "
So... meski buku ini penuh dengan intrik, chaos, dan tipu daya serta "kotornya" dunia politik, tapi kita bisa banyak mengambil pelajaran bahwa pada akhirnya kejujuranlah yang selalu menjadikan seseorang lebih mulia di mata Tuhannya....
Dann... supaya teman-teman tdk penasaran degan ceritanya.... mari kita baca bukunyaaaaa.... selamat membaca... :)
“Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.”
namanya juga penjahat...meskipun pejabat..namun sifat jahat tetap adal dalam diri, dan kalau sekali sudah bisa menjebak rekannya dalam aksi jahatnya..maka yang kedua bakalan terulang lagi....kisah yang menarik...jadi tertarik ingin membeli bukunya...
BalasHapuskeep happy blogging always...salam dari Makassar :-)
yyuuppzzz..... byk belajar meski lwt buku... n slamat membaca... slm balik dri soroako....
BalasHapus