Tersudut, terpojok dan terdampar
ketika keinginan berbalut keraguan
menyaksikan kemilau cahaya
berbinar, berkilau, dan melenakan
terpaku pada tempatku berdiri
serasa ingin berlari dan menggengamnya
memeluknya erat dan tidak akan membiarkannya lepas
begitu bercahaya membuat diri seperti terhipnotis
cahaya2 itu berlarian
menebarkan aroma wangi mawar
cahaya selalu meninggalkan jejak
serupa coklat, ku menginginkannya
ku kejar berbilang masa
ku damba bukan kepalang
dan ketika cahaya mendekat
dia sungguh menyilaukan
mata perih dan enggan membuka lagi
indah menabjukkan tapi mematikan
laksana jarum tajam menghujam ke mataku'
tak sanggup kutatap
tak bisa ku genggam meski barang sejenak
cahaya itu terlalu menyilaukan
menyesakkan dada
berbekas, memerah dan melepuh
dan... kusadari, cahaya bukan untukku...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar