Tak henti kau berkata cinta,
Tak penat kau bertahan menunggu cinta,
Aku tak cemburu melihat kau seperti itu,
Mendengar setiap kata yang terujar penuh cinta itu,
Mencari cinta untuk kesenangan belaka,
Memberangus angkara dengan lembutnya kasih penuh cinta,
Tapi,
Aku takut,
Kau ukur segalanya dengan cinta,
Kau tampik logika dengan cinta,
Kau terpuruk oleh rayuan cinta,
Cinta,
Entah seperti apa bentukmu,
Kau membuat yang jahat bertekuk lutut,
Kau jadikan yang lumpuh semakin jatuh,
Cinta,
Entah apa yang kau punya sehingga kau begitu dipuja,
Entah apa yang kau inginkan dari jiwa yang tak tahu apa-apa ini,
Entahlah .......
Semakin aku masuk dalam duniamu wahai cinta
Semakin aku tak tahu maksud kehadiranmu,
Membahasakan lewat untaian seperti ini,
Memaknai setiap pengorbanan adalah lantaran cinta,
Memberi untuk cinta,
Mengasihi sebab cinta,
Memelas pada cinta,
Sebuah perasaankah kau cinta ?
Sebuah pradugakah kau cinta ?
Hai cinta,
Ijinkanlah aku menyapamu,
Perkenankanlah aku untuk sekedar mengerti arti hadirmu,
Agar aku tak salah memberi cinta,
Agar aku tak keliru mengartikan cinta,
Agar aku tak memaksakanmu menjadi pembeda diantara kami,
Agar aku tak lupa kepada siapa cinta ini ku tambatkan,
Agar aku tak tersesat di jalan cinta abadiku pada sang KHALIK....
"Sperti yang ditulis oleh Faisal to ware"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar